Pendahuluan

Dalam perjalanan awal kehidupan seorang bayi, sentuhan adalah bahasa pertama yang mereka kenal. Tanpa kata-kata, tanpa bahasa verbal, bayi memahami dunia melalui kulitnya. Sentuhan memberi rasa nyaman, aman, dan cinta. Tapi apakah semua sentuhan sama?

Penelitian menunjukkan bahwa sentuhan ibu dan ayah sama-sama penting, namun memberikan pengalaman yang berbeda bagi bayi. Perbedaan ini menciptakan keseimbangan unik dalam pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal—baik secara fisik, emosional, maupun kognitif.

Artikel ini akan membahas:


1. Mengapa Sentuhan Sangat Penting untuk Bayi?

1.1. Kulit: Indra Pertama yang Aktif

Kulit adalah organ sensorik terbesar dan paling awal berkembang. Saat bayi lahir, mereka langsung bisa mengenali suhu, tekanan, dan kenyamanan melalui sentuhan.

1.2. Fondasi Respons Emosional

Sentuhan yang hangat dan penuh kasih menstimulasi oksitosin, hormon cinta yang mempererat hubungan bayi dengan pengasuh.

WHO – The Power of Touch in Early Development


2. Ciri-Ciri Sentuhan Ibu

Karakteristik Efek pada Bayi
Lembut, penuh kehangatan Memberi rasa tenang dan aman
Berulang dan konsisten Menumbuhkan kelekatan emosional
Cenderung dilakukan saat menyusui, memandikan, atau menidurkan bayi Menyampaikan cinta, kenyamanan, dan perhatian penuh

2.1. Efek Jangka Panjang


3. Ciri-Ciri Sentuhan Ayah

Karakteristik Efek pada Bayi
Lebih dinamis, kuat, dan bervariasi Merangsang motorik kasar dan keberanian
Melibatkan permainan aktif Menumbuhkan rasa eksploratif
Sering dilakukan dalam aktivitas spontan seperti mengangkat, melempar lembut, atau menggelitik Meningkatkan perhatian visual dan koordinasi tubuh bayi

3.1. Efek Jangka Panjang

Harvard Center on the Developing Child – The Role of Fathers


4. Perbandingan Dampak Sentuhan Ibu dan Ayah

Aspek Perkembangan Sentuhan Ibu Sentuhan Ayah
Emosi Memberi rasa aman dan tenang Meningkatkan keberanian dan respons adaptif
Kognitif Menumbuhkan fokus dan ketekunan Memperluas wawasan dan eksplorasi lingkungan
Fisik Menenangkan sistem saraf otonom Menguatkan otot dan keseimbangan
Sosial Meningkatkan kemampuan empati Meningkatkan respons sosial cepat

5. Perspektif Ilmiah dan Psikologis

5.1. Studi dari Rutgers University

Bayi yang menerima kontak fisik dari kedua orang tua secara rutin menunjukkan:

5.2. Pandangan Psikolog Attachment

John Bowlby, pencetus teori attachment, menyatakan bahwa kedekatan fisik yang konsisten dari figur pengasuh utama (ibu atau ayah) akan menjadi fondasi pola interaksi sosial di masa depan anak.


6. Bagaimana Mengoptimalkan Sentuhan Ibu dan Ayah?

a. Jadwal Berbagi Peran Sentuhan

Waktu Ibu Ayah
Pagi Memandikan + menyusui Memakaikan baju + menggendong
Siang Menyusui + pijat perut Bermain angkat badan ringan
Sore Cerita dan pelukan menjelang tidur Menari bersama + tepuk irama
Malam Pijatan dengan Minyak Telon Sorura Mengusap dan menggendong bayi

b. Gunakan Produk yang Mendukung Sentuhan

Produk seperti Minyak Telon Sorura dapat menjadi medium sentuhan kasih sayang saat:


7. Studi Kasus: Keluarga dengan Pembagian Sentuhan yang Seimbang

Keluarga Anisa & Bima (Jakarta):

“Anisa fokus pada sentuhan lembut—pijatan, pelukan, dan waktu menyusui. Saya (Bima) bertugas dalam sesi bermain aktif. Ternyata, kombinasi ini membuat anak kami cepat belajar duduk dan bicara, dan sangat ekspresif terhadap orang baru.”

Hasil: Bayi mulai duduk di usia 5 bulan, merangkak di usia 7 bulan, dan dapat meniru ekspresi orang tua dengan cepat.


8. Apa yang Terjadi Jika Salah Satu Sentuhan Kurang?

❗ Potensi Risiko


9. Sorura: Sahabat Sentuhan Lembut Setiap Hari

Produk Sorura hadir sebagai media penghubung kasih sayang melalui sentuhan:


10. Aktivitas Interaktif yang Bisa Dilakukan Bersama

Aktivitas Ibu Ayah
Membaca buku Pelukan sambil membacakan Meniru suara karakter
Bermain bola kecil Gulingkan perlahan Dorong dan sambut bola
Menari bersama Gendong lembut Lompat irama + gerakan tangan
Menyusui / Menyuapi Kontak mata, belaian Suap sambil bercanda visual

11. Pelukan Dua Orang Tua: Kekuatan Ganda

Bayi yang dipeluk oleh kedua orang tua secara bersamaan mengalami:

UNICEF – Bonding as a Family Unit


Kesimpulan

Sentuhan ibu dan ayah bukan untuk dibandingkan—tetapi untuk digabungkan. Dengan nuansa berbeda namun saling melengkapi, keduanya menciptakan lingkaran kelekatan yang kuat, membentuk bayi yang sehat secara fisik, mental, dan sosial.

Tak perlu gerakan besar. Pelukan, belaian, dan elusan kecil setiap hari sudah cukup untuk menyampaikan cinta dan membangun masa depan anak yang kuat. Dukung setiap momen itu dengan kehangatan alami dari Sorura, sahabat terbaik sentuhan kasih Anda.


Referensi:

  1. WHO – Parenting and Early Nurturing
  2. Kemenkes RI – Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
  3. Harvard – Early Child Development and Touch
  4. UNICEF – Caring and Responsive Fatherhood

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *