Pendahuluan
Sejak bayi lahir, sentuhan menjadi bahasa cinta pertama antara orang tua dan anak. Selama ini, sentuhan ibu sering dianggap sebagai yang paling dominan. Namun, penelitian dari WHO dan panduan dari Kemenkes RI menunjukkan bahwa sentuhan ayah juga memainkan peran penting yang berbeda namun saling melengkapi.
Keduanya diperlukan untuk membentuk anak yang berkembang optimal secara emosional, sosial, dan fisik.
1. Karakteristik Sentuhan Ibu
- Memberikan rasa aman dan kenyamanan.
- Cenderung lembut, menenangkan, dan penuh kehangatan.
- Membangun kedekatan emosional yang stabil.
- Sering dikaitkan dengan rutinitas harian seperti menyusui, memandikan, atau menidurkan bayi.
Dampak Sentuhan Ibu:
- Mengurangi stres bayi.
- Menstimulasi hormon oksitosin (hormon cinta).
- Meningkatkan keterikatan emosional jangka panjang.
2. Karakteristik Sentuhan Ayah
- Lebih dinamis dan stimulatif.
- Sering berupa aktivitas fisik seperti bermain, mengangkat, atau bercanda.
- Memberikan rasa percaya diri dan keberanian pada anak.
- Memicu eksplorasi dan interaksi sosial.
Dampak Sentuhan Ayah:
- Mendorong perkembangan motorik dan kognitif.
- Membantu anak belajar menghadapi tantangan.
- Mengajarkan keseimbangan antara kasih sayang dan kemandirian.
3. Mengapa Keduanya Penting?
- Sentuhan ibu membangun fondasi rasa aman dan cinta tanpa syarat.
- Sentuhan ayah mendorong keberanian dan rasa percaya diri dalam menghadapi dunia luar.
Anak yang mendapatkan keseimbangan dari kedua jenis sentuhan ini akan tumbuh dengan:
- Regulasi emosi yang baik.
- Kemampuan sosial yang matang.
- Ketahanan mental lebih kuat.
4. Contoh Aktivitas Sentuhan Ibu dan Ayah
Aktivitas Sentuhan Ibu:
- Pijatan lembut setelah mandi dengan minyak telon Sorura.
- Membelai kepala anak saat menyusui atau menidurkan.
- Memakaikan hairlotion sambil bercakap ringan.
Aktivitas Sentuhan Ayah:
- Bermain “pesawat terbang” (mengangkat anak).
- Gendongan dinamis saat jalan sore.
- Tepuk tangan dan high-five setelah anak berhasil melakukan sesuatu.
5. Tips Mengoptimalkan Sentuhan Orang Tua
- Konsisten: Jadikan sentuhan bagian dari rutinitas harian.
- Responsif: Berikan sentuhan saat anak membutuhkan kenyamanan atau stimulasi.
- Libatkan Ayah Sejak Dini: Jangan biarkan ayah merasa โpenontonโ dalam pengasuhan.
- Gunakan momen perawatan dengan produk seperti Sorura untuk memperkuat bonding lewat sentuhan.
6. Dampak Jangka Panjang
Anak yang mendapatkan cukup sentuhan dari kedua orang tua:
- Lebih bahagia dan jarang mengalami kecemasan.
- Memiliki hubungan sosial yang sehat.
- Lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
- Terhindar dari gangguan perilaku.
Kesimpulan
Tidak ada kompetisi antara sentuhan ibu dan ayah. Keduanya memiliki kekuatan masing-masing yang, jika diberikan secara seimbang, akan menciptakan anak yang sehat secara fisik, emosional, dan mental.
Jadikan sentuhan cinta sebagai bagian penting dalam setiap aktivitas keluarga, karena dari sanalah rasa aman, cinta, dan kekuatan anak bermula.