Pendahuluan

Menyusui sering kali dibahas dari sisi nutrisi: ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi. Namun, lebih dari itu, menyusui adalah proses multidimensional yang mencakup kasih sayang, kontak fisik, emosi, dan spiritualitas antara ibu dan bayi. Melalui menyusui, terbentuklah ikatan batin yang unik, yang bahkan tidak bisa digantikan oleh bentuk kontak fisik lainnya.

Bayi yang disusui tidak hanya mendapatkan zat gizi, antibodi, dan hormon penting—mereka juga merasakan kehadiran ibu secara utuh, yang menjadi dasar pembentukan kelekatan (attachment) dan kepercayaan diri di kemudian hari.


1. Apa yang Terjadi Saat Menyusui?

Aspek Penjelasan
Fisik ASI mengalir, memberikan nutrisi dan antibodi
Emosional Tatapan mata, sentuhan, dan kehangatan tubuh ibu
Psikologis Bayi merasa aman, dilindungi, dan diterima sepenuhnya
Hormon Oksitosin & prolaktin dilepaskan → mempererat ikatan

WHO – The Emotional Value of Breastfeeding


2. Komponen Bonding dalam Menyusui

️ 2.1. Kontak Mata

Saat menyusui, bayi secara alami mencari wajah ibu. Ini membantu:

✋ 2.2. Sentuhan Kulit ke Kulit

Menyusui memberikan kontak fisik konstan antara kulit bayi dan ibu, yang:

2.3. Suara Lembut Ibu

Bayi mendengar suara ibu saat menyusu, membangun:


3. Manfaat Emosional dari Menyusui

Manfaat Dampaknya pada Bayi dan Ibu
Rasa aman Bayi tidur lebih nyenyak, jarang rewel
Ikatan emosional kuat Bayi mudah percaya dan mudah bersosialisasi
Perkembangan otak Lebih baik di area sosial dan bahasa
Regulasi emosi Bayi lebih mudah ditenangkan

4. Waktu-Waktu Emas untuk Bonding Saat Menyusui


5. Peran Oksitosin dalam Hubungan Ibu-Bayi

Oksitosin adalah “hormon cinta” yang dilepaskan saat menyusui. Fungsinya:


6. Sorura: Mendukung Momen Menyusui yang Nyaman

Produk Sorura mendukung rutinitas menyusui agar lebih hangat, lembut, dan menyenangkan:

Minyak Telon Sorura

Hairlotion Sorura

☀️ Sunscreen Sorura


7. Menyusui sebagai Ritual Emosional Harian

Waktu Aktivitas Tambahan
Pagi Tatap mata bayi, ucapkan salam ceria
Siang Berceloteh saat menyusui
Sore Sentuhan dan belaian sambil menggendong
Malam Nyanyikan lagu nina bobo sambil menyusui

8. Tips Memaksimalkan Bonding Saat Menyusui


9. Studi Ilmiah: Hubungan Menyusui dan Ikatan Emosional

Studi dari University of Oxford (2021) menunjukkan bahwa ibu yang menyusui dan melakukan kontak mata aktif memiliki anak dengan IQ sosial yang lebih tinggi di usia 3 tahun.

Penelitian Harvard Center on the Developing Child menyebutkan bahwa interaksi penuh cinta saat menyusui dapat mempercepat koneksi saraf otak di area empati dan bahasa.


10. Peran Ayah dalam Momen Menyusui

Meski tidak menyusui langsung, ayah tetap bisa terlibat:


11. Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari


12. Testimoni Nyata

Ibu Dina – Yogyakarta

“Awalnya saya hanya fokus pada ASI cukup atau tidak. Tapi setelah belajar fokus pada momen menyusu itu sendiri—tatapan, elusan, suara lembut—hubungan saya dan bayi jadi jauh lebih hangat.”

Hasil: Bayi lebih cepat tenang, menyusui lebih efektif, ibu merasa lebih bahagia.


13. Kesimpulan

Menyusui bukan hanya aktivitas biologis, tapi ritual batin antara ibu dan anak. Dalam setiap detik menyusui, tersimpan sinyal kasih, kenyamanan, dan ikatan yang akan terus tumbuh seiring waktu.

Dengan kehadiran penuh, sentuhan lembut, dan dukungan alami dari Sorura, momen menyusui berubah menjadi ruang suci yang memperkuat cinta dan pertumbuhan emosional anak.


Referensi

  1. WHO – Breastfeeding and Infant Attachment
  2. UNICEF – Breastfeeding Beyond Nutrition
  3. Harvard Center – Nurturing Relationships Through Feeding

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *