Pendahuluan

Bayi yang percaya diri akan lebih berani bereksplorasi, mencoba hal baru, dan menunjukkan minat terhadap lingkungan sekitar. Kepercayaan diri bukan bawaan lahir, melainkan hasil dari pengalaman positif yang berulang, terutama melalui aktivitas mandiri dan dukungan emosional dari orang tua.

Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan RI, memberikan bayi kesempatan melakukan sesuatu secara mandiri membantu perkembangan emosi, motorik, dan sosial yang lebih optimal.

WHO โ€“ Early Confidence and Emotional Development
Kemenkes RI โ€“ Pengasuhan Positif dan Mandiri Sejak Dini


1. Apa Itu Kepercayaan Diri pada Bayi?

Kepercayaan diri pada bayi tercermin dalam:


2. Aktivitas Mandiri yang Meningkatkan Kepercayaan Diri

a. Meraih dan Memegang Mainan Sendiri

b. Makan Finger Food

c. Waktu Bermain Bebas

d. Latihan Masukkan dan Keluarkan Benda

e. Respon Terhadap Musik


3. Peran Orang Tua dalam Membangun Kepercayaan Diri

UNICEF โ€“ Building Self-Confidence in Early Childhood


4. Waktu Ideal Melakukan Aktivitas Mandiri


5. Sorura: Menemani Langkah Mandiri Pertama Bayi

Rangkaian Sorura hadir untuk mendukung kenyamanan saat bayi aktif dan belajar mandiri:

Dengan Sorura, proses belajar mandiri tetap aman dan menyenangkan untuk bayi.


6. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari


7. Dampak Positif dari Aktivitas Mandiri


Kesimpulan

Kepercayaan diri bayi dibentuk dari kesempatan untuk mencoba dan didukung dengan kasih sayang. Dengan memberi ruang dan stimulasi yang tepat, serta perlindungan alami dari Sorura, bayi akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, mandiri, dan penuh semangat untuk belajar.


Referensi:

  1. WHO โ€“ Emotional Wellbeing and Independence in Early Childhood
  2. Kemenkes RI โ€“ Strategi Pengasuhan Positif dan Stimulasi Mandiri
  3. UNICEF โ€“ How to Support Early Self-Confidence in Babies

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *