Pendahuluan

Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Namun, rasa percaya diri bukan bawaan lahir, melainkan hasil dari pola asuh dan lingkungan yang mendukung sejak dini.

Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan RI, kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan orang tua setiap hari sangat berpengaruh dalam membentuk mental anak yang kuat, berani, dan yakin pada kemampuannya sendiri.

WHO โ€“ Building Self-Esteem in Early Childhood
Kemenkes RI โ€“ Peran Keluarga dalam Membangun Kepercayaan Diri Anak


1. Mengapa Percaya Diri Penting untuk Anak?


2. Kebiasaan Kecil yang Membentuk Anak Percaya Diri

a. Memberikan Pujian yang Spesifik

Bukan sekadar “Bagus!”, tapi “Mama bangga kamu sudah merapikan mainan sendiri.”

b. Libatkan Anak dalam Rutinitas Harian

Seperti membantu mengoleskan hairlotion Sorura setelah mandi, agar anak merasa dipercaya.

c. Biarkan Anak Mengambil Keputusan Sederhana

Contohnya memilih baju sendiri atau menentukan menu camilan.

d. Hargai Usaha, Bukan Hanya Hasil

Ajarkan bahwa proses lebih penting daripada kesempurnaan.

e. Dengarkan Pendapat Anak

Berikan ruang bagi anak untuk berbicara tanpa dipotong atau dikoreksi berlebihan.

f. Berikan Tanggung Jawab Kecil

Misalnya, tugas memberi makan hewan peliharaan atau membawa tasnya sendiri.

g. Ajak Anak Mencoba Hal Baru

Dukung anak saat mereka ingin bereksplorasi, meski hasilnya belum sempurna.

h. Ciptakan Rutinitas Penuh Kasih

Pijatan lembut dengan minyak telon Sorura bisa menjadi momen afirmasi positif setiap hari.


3. Hal yang Harus Dihindari

UNICEF โ€“ Encouraging Confidence in Children


4. Dampak Jangka Panjang Anak yang Percaya Diri


5. Sorura: Mendukung Kebiasaan Positif Setiap Hari

Dengan perawatan harian seperti penggunaan hairlotion dan minyak telon Sorura, orang tua bisa melibatkan anak dalam rutinitas yang sederhana namun bermakna, di mana anak merasa dihargai dan dicintai.

Contoh: “Ayo, bantu Mama oleskan minyak telon biar kamu makin wangi dan sehat.”


Kesimpulan

Kebiasaan kecil yang konsisten jauh lebih efektif dalam membentuk anak yang percaya diri dibandingkan motivasi sesaat. Dengan lingkungan yang suportif, penuh kasih, dan kebiasaan positif, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang yakin pada dirinya sendiri.

Mari mulai dari hal-hal sederhana di rumah untuk menciptakan generasi yang berani, mandiri, dan siap menghadapi dunia.


Referensi:

  1. WHO โ€“ Nurturing Confidence in Children
  2. Kemenkes RI โ€“ Pola Asuh dan Kepercayaan Diri Anak
  3. UNICEF โ€“ Building Self-Esteem from Home

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *