Pendahuluan

Bayi belajar tentang dunia melalui pancaindranya โ€” penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Oleh karena itu, bermain sensorik merupakan cara alami untuk merangsang perkembangan otak dan keterampilan motorik bayi.

Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan RI, aktivitas sensorik mendukung pertumbuhan koneksi saraf di otak, memperkuat kemampuan kognitif, emosional, dan fisik anak.

WHO โ€“ Early Stimulation for Child Development
Kemenkes RI โ€“ Pentingnya Stimulasi Dini Anak


1. Apa Itu Bermain Sensorik?

Bermain sensorik adalah aktivitas yang merangsang indera bayi:

Aktivitas ini membantu bayi membangun keterampilan dasar untuk eksplorasi, kreativitas, dan problem solving di masa depan.


2. Manfaat Bermain Sensorik untuk Bayi

UNICEF โ€“ The Role of Sensory Play in Early Learning


3. Contoh Aktivitas Bermain Sensorik untuk Bayi

a. Tummy Time dengan Mainan Tekstur

b. Bermain Air

c. Bermain Gelembung Sabun

d. Sensorik Makanan

e. Pijatan Lembut dengan Minyak Telon Sorura


4. Tips Aman Bermain Sensorik


5. Peran Sorura dalam Aktivitas Sensorik Bayi

Produk Sorura mendukung aktivitas sensorik alami:

Dengan Sorura, setiap aktivitas bermain sensorik menjadi bagian dari rutinitas harian penuh cinta dan perlindungan.


6. Kesalahan Umum dalam Bermain Sensorik


7. Dampak Jangka Panjang Bermain Sensorik


Kesimpulan

Bermain sensorik adalah aktivitas sederhana yang membawa dampak besar bagi perkembangan bayi. Dengan pendekatan yang aman, menyenangkan, dan penuh kasih, orang tua dapat membantu bayi membangun fondasi keterampilan hidup sejak dini.

Jadikan setiap sentuhan, suara, dan tekstur sebagai bagian dari perjalanan cinta tumbuh kembang bayi, didukung oleh perlindungan alami dari Sorura.


Referensi:

  1. WHO โ€“ Early Learning and Sensory Development
  2. Kemenkes RI โ€“ Stimulasi Sensorik Anak Usia Dini
  3. UNICEF โ€“ Importance of Sensory Play in Early Development

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *