Pendahuluan
Selama bertahun-tahun, peran pengasuhan sering dianggap sebagai domain utama ibu. Namun, berbagai studi modern serta panduan dari WHO dan Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa peran ayah sangat krusial dalam tumbuh kembang anak.
Keterlibatan ayah yang aktif sejak bayi lahir tidak hanya berdampak pada keseimbangan keluarga, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan emosional, sosial, dan intelektual anak.
1. Evolusi Peran Ayah di Era Modern
Dulu: Ayah Sebagai Pencari Nafkah
Konsep lama menggambarkan ayah hanya sebagai figur pencari nafkah yang minim terlibat dalam pengasuhan harian.
Kini: Ayah Sebagai Partner Pengasuhan
Ayah modern diharapkan:
- Terlibat dalam perawatan bayi (mengganti popok, memandikan, menidurkan)
- Menjadi teman bermain anak
- Memberikan dukungan emosional secara langsung
- Membantu pengambilan keputusan terkait pendidikan dan kesehatan anak
2. Manfaat Keterlibatan Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak
a. Perkembangan Emosional
WHO menegaskan bahwa anak yang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tua memiliki tingkat kestabilan emosional yang lebih baik. Anak merasa lebih aman, dicintai, dan dihargai.
b. Perkembangan Kognitif
Keterlibatan ayah dalam bermain dan berdiskusi dengan anak meningkatkan kemampuan berpikir kritis, bahasa, dan kreativitas anak.
c. Perkembangan Sosial
Anak yang dekat dengan ayah cenderung lebih percaya diri, mudah bergaul, dan memiliki kemampuan mengelola emosi yang lebih baik saat dewasa nanti.
3. Peran Ayah Sejak Bayi Baru Lahir
a. Skin to Skin Contact
Tidak hanya ibu, ayah juga disarankan melakukan skin to skin contact dengan bayi untuk memperkuat bonding, mengatur suhu tubuh bayi, dan menstabilkan detak jantung serta pernapasan bayi.
b. Memberikan Stimulasi Awal
Ayah bisa berkontribusi dalam stimulasi motorik dan sensorik bayi melalui:
- Pijatan lembut
- Mengajak bicara dan bernyanyi
- Bermain sederhana dengan warna atau suara
4. Ayah sebagai Role Model
Anak, baik laki-laki maupun perempuan, akan mencontoh perilaku ayahnya. Ayah yang:
- Menghargai pasangan
- Menunjukkan empati
- Bertanggung jawab
- Aktif mendukung pendidikan
โฆakan membentuk karakter positif pada anak.
WHO menyebut ini sebagai “positive fatherhood”, yang menjadi faktor protektif terhadap risiko perilaku negatif di masa remaja.
5. Tantangan Ayah Masa Kini
a. Budaya Patriarki
Masih ada anggapan bahwa pengasuhan adalah tugas utama ibu. Ini membuat sebagian ayah merasa ragu atau kurang diberdayakan untuk terlibat.
b. Waktu dan Kesibukan
Ayah bekerja sering mengalami keterbatasan waktu. Namun, kualitas jauh lebih penting dibanding kuantitas waktu. 15-30 menit waktu berkualitas setiap hari sudah memberikan dampak signifikan.
6. 5 Cara Nyata Ayah Mendukung Tumbuh Kembang Anak
-
Rutinitas Harian
Bangun rutinitas seperti memandikan, menyuapi, atau menidurkan anak. -
Aktivitas Bermain
Jadilah partner bermain favorit anak, baik di dalam rumah maupun di luar. -
Libatkan Diri dalam Keputusan Penting
Ikut serta dalam konsultasi kesehatan, pendidikan, dan aktivitas anak. -
Berikan Sentuhan dan Pujian
Jangan ragu menunjukkan kasih sayang secara fisik maupun verbal. -
Jaga Hubungan Harmonis dengan Ibu
Kerjasama dan komunikasi dengan pasangan adalah contoh nyata bagi anak tentang hubungan yang sehat.
7. Dampak Jangka Panjang Keterlibatan Ayah
Penelitian global menunjukkan bahwa anak dengan ayah yang terlibat aktif:
- Lebih sukses secara akademis
- Memiliki kesehatan mental lebih baik
- Terhindar dari perilaku berisiko saat remaja
- Memiliki hubungan interpersonal yang sehat di masa dewasa
Kesimpulan
Peran ayah dalam tumbuh kembang anak adalah tak tergantikan. Ayah bukan hanya pencari nafkah, melainkan figur penting yang memberikan rasa aman, cinta, stimulasi, dan teladan bagi anak.
Dalam membangun keluarga harmonis dan anak yang bahagia, keterlibatan ayah sama pentingnya dengan peran ibu. Mulailah dari hal-hal kecil: hadir, mendengar, bermain, dan mencintai dengan sepenuh hati.