Pendahuluan

Kata “bonding” atau ikatan emosional antara orang tua dan anak sering dikaitkan dengan momen-momen spesial, seperti saat kelahiran atau ulang tahun pertama. Padahal, menurut WHO dan berbagai penelitian, bonding justru dibangun dari aktivitas harian sederhana yang dilakukan secara konsisten dan penuh kasih sayang.

Bonding yang kuat tidak hanya membuat anak merasa dicintai, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak di masa depan.

WHO โ€“ Nurturing Care Framework


1. Apa Itu Bonding dan Mengapa Penting?

Bonding adalah proses pembentukan ikatan emosional yang erat antara orang tua dan anak. Ikatan ini memberikan rasa aman, kepercayaan, dan kenyamanan bagi anak.

Dampak Bonding yang Kuat:

Kemenkes RI juga menegaskan bahwa bonding adalah bagian penting dalam stimulasi tumbuh kembang anak usia dini.

Kemenkes RI โ€“ Stimulasi Tumbuh Kembang


2. Kapan Waktu Terbaik untuk Membangun Bonding?

Jawabannya: Setiap Hari.

Bonding bukan sesuatu yang hanya terjadi sekali atau dua kali. Semakin sering orang tua hadir secara emosional dalam aktivitas harian anak, semakin kuat ikatan yang terbentuk.

WHO menyebut ini sebagai bagian dari “responsive caregiving”, yaitu pola pengasuhan yang responsif terhadap kebutuhan emosional anak.


3. 7 Aktivitas Harian yang Membangun Bonding Kuat

1. Memandikan Bayi atau Anak

Momen mandi bukan hanya soal kebersihan, tapi juga kesempatan untuk bercanda, bernyanyi, dan membuat anak merasa nyaman dengan sentuhan lembut.

2. Pijatan Lembut Setelah Mandi

Menggunakan minyak telon atau lotion bayi seperti produk Sorura, pijatan ringan dapat menenangkan anak dan mempererat ikatan emosional.

3. Memberikan Makan dengan Penuh Perhatian

Hindari memberi makan sambil sibuk dengan gadget. Tatap mata anak, ajak bicara, dan tunjukkan ekspresi positif saat menyuapi.

4. Bermain Bersama

Meski hanya 15-30 menit sehari, bermain bersama anak membangun kepercayaan dan rasa aman.

5. Membacakan Cerita

Selain merangsang imajinasi, kegiatan ini mempererat hubungan karena adanya kontak fisik dan suara lembut orang tua.

6. Menemani Anak Tidur

Rutinitas seperti mengelus kepala anak sebelum tidur menjadi sinyal emosional bahwa orang tua selalu hadir.

7. Berbicara Sepanjang Hari

Responi ocehan bayi atau ajak ngobrol anak meski mereka belum sepenuhnya memahami. Ini membangun koneksi emosional dan stimulasi bahasa.


4. Peran Ayah dan Ibu dalam Bonding

Keterlibatan kedua orang tua sangat penting. Anak yang memiliki bonding kuat dengan ayah dan ibu akan memiliki kestabilan emosional yang lebih baik.

Menurut UNICEF:

UNICEF โ€“ Importance of Early Bonding


5. Kesalahan Umum yang Menghambat Bonding

WHO menekankan pentingnya kehadiran penuh (mindful presence) dalam setiap interaksi dengan anak.


6. Bonding dan Dampaknya pada Kesehatan Mental Anak

Bonding yang baik sejak dini terbukti:

WHO โ€“ Mental Health and Early Bonding


7. Sorura: Mendukung Momen Bonding Harian

Produk Sorura dirancang bukan hanya untuk merawat kulit dan kesehatan bayi, tetapi juga untuk menciptakan ritual bonding yang bermakna:

Dengan produk yang aman dan berbahan alami, orang tua bisa lebih leluasa menciptakan momen kebersamaan tanpa khawatir.


Kesimpulan

Bonding tidak harus menunggu momen spesial atau waktu luang yang panjang. Justru, aktivitas harian sederhana yang dilakukan dengan penuh kasih sayang adalah kunci membangun ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak.

Dengan konsistensi, perhatian, dan sentuhan cinta, setiap orang tua dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang optimal si kecil.


Referensi:

  1. WHO โ€“ Nurturing Care Framework
  2. UNICEF โ€“ Bonding and Early Childhood Development
  3. Kemenkes RI โ€“ Buku KIA dan Stimulasi Anak
  4. WHO โ€“ Mental Health and Early Bonding

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *